Sumenep, exsposeindonesia.co.id – Forum Komunikasi Pemerhati Petani Tembakau (FKPPT) Sumenep menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap absennya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dalam acara Temu Petani Tembakau yang digelar hari ini, Minggu (20/7).
Forum tersebut dihadiri puluhan petani dari lima kecamatan penghasil tembakau di Sumenep, serta tokoh-tokoh penting lintas sektor.
Ach Farid Azziyadi selaku Ketua FKPPT menyampaikan langsung kekecewaannya dalam sambutan. Ia menilai ketidakhadiran pihak DKPP, terutama pejabat bidang teknis, sebagai bentuk abai terhadap nasib petani lokal.
“Saya sangat kecewa. Tidak ada satu pun perwakilan dari DKPP yang hadir. Seolah-olah mereka tidak peduli terhadap kemajuan petani tembakau di Sumenep,” tegasnya.
Temu petani ini dihadiri antara lain oleh Ari Pamungkas dari Kandikmas Sumenep, Bambang Agus sebagai perwakilan produsen pupuk NPK Bananas dari Surabaya, serta Fredy atau Pak Occa, mantan pemilik gudang Gudang Garam di Kolor, Sumenep. Masing-masing memberikan masukan mengenai mutu tembakau dan solusi pertanian yang berkelanjutan.
Salah satu poin penting dalam forum ini adalah paparan manfaat pupuk NPK Bananas dengan kadar kalium 27, yang menurut Bambang Agus sangat cocok meningkatkan kualitas tembakau dari sisi rasa dan aroma. Bahkan, pupuk ini juga dinilai cocok untuk padi dan jagung.
Namun, di tengah diskusi yang membahas nasib petani dan masa depan kualitas tembakau Madura, ketiadaan wakil dari dinas teknis pertanian menjadi sorotan tajam.
FKPPT menilai perlu adanya langkah konkret dari pemerintah daerah, termasuk DKPP, dalam menyambut kerja sama dengan perusahaan pupuk untuk memperkuat sektor pertanian, utamanya tembakau.
“Salah satu kunci kualitas hasil panen, juga ditentukan oleh pemupukan yang juga berkualitas,” tambah Farid.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan petani dari lima kecamatan, yakni Guluk-Guluk, Pasongsongan, Batuputih, Bluto, dan Lenteng. Mereka menyampaikan aspirasi serta berharap ada keberlanjutan program yang mampu menyentuh langsung kebutuhan di lapangan.

Komentar