Berita
Beranda / Berita / Harga Tembakau Anjlok, Ketua FKPP: Saatnya Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep Tunjukkan Keberpihakan!

Harga Tembakau Anjlok, Ketua FKPP: Saatnya Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep Tunjukkan Keberpihakan!

Sumenep, exsposeindonesi.co.id – Harga tembakau Madura terus merosot tajam, membuat petani di wilayah timur Pulau Garam menjerit. Ketua Forum Komunikasi Pemerhati Petani (FKPP) Kabupaten Sumenep angkat suara, menyoroti bukan hanya pemerintah dan pabrikan besar, tetapi juga paguyuban pengusaha rokok lokal yang selama ini menikmati hasil dari kerja keras petani.

“Terus terang, selain saya sebagai petani, saya juga melakukan investigasi ke beberapa kecamatan yang sampai detik ini aktif menanam tembakau, mulai dari kec. Guluk, kec. Pasongsongan, kec. Lenteng, dan kec. Ganding, biaya nanam tembakau, mulai mengolah tanah, nanam, pemupukan hingga panen dan dirajang, membutuhkan biaya puluhan juta, untuk 20 ribu tanaman, jadi klo harga tembakau madura hanya dibeli dengan kisaran harga 54-64 ribu per kilo, ini bukan hanya merugikan petani, tapi membuat luka hati petani, dan keputusan ini harus diprotes dan dilawan,” tegasnya.

Berdasarkan BPP (Biaya Pokok Produksi) yang dirilis oleh Pemkab Pamekasan sebagai acuan utama, tembakau jenis tegal dipatok Rp54.000 dan jenis gunung Rp64.000 per kilogram. Harga ini dinilai jauh dari layak, mengingat biaya produksi yang tinggi dan tenaga yang tercurah dari para petani selama berbulan-bulan.

Yang membuat geram, keputusan harga itu diduga tanpa melibatkan semua stakeholder penting. “Yang menjadi pertanyaan saya, apakah ketika bupati Pamekasan mengambil keputusan tidak ada perwakilan dari pabrik, kayak Sampoerna, Wismilak, Djarum, HUI dll? Kalau semisal ada, berarti sangat jelas, para pabrik besar tidak berpihak kepada petani,” kritiknya tajam.

Paguyuban Lokal Didorong Ambil Sikap

Dalam kondisi ini, Ketua FKPP menilai bahwa kini adalah momen yang paling tepat bagi Paguyuban Perusahaan Rokok Sumenep untuk membuktikan keberpihakan mereka terhadap petani.

PHE WMO Bangun Ekosistem Laut yang Sehat dan Produktif di Tlangoh

“Saya berharap, para pengusaha lokal, yang mayoritas punya perusahaan rokok, saatnya mengangkat martabat petani Madura, untuk melakukan pembelian tembakau Madura khususnya Sumenep di atas BPP yang sudah ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan bersama pabrikan besar, kalau para pengusaha lokal memang benar-benar pro petani tembakau Madura,” katanya.

Ia juga mendorong langkah taktis dari Pemkab Sumenep untuk turun tangan langsung memfasilitasi harga yang lebih manusiawi.

“Dan saya sangat berharap besar kepada bupati Kabupaten Sumenep untuk melakukan langkah taktis dan berkomunikasi intens dengan semua pengusaha lokal di Sumenep, dalam rangka memperjuangkan harga tembakau petani khususnya di Kabupaten Sumenep, yang hari ini terjun bebas, diakui atau tidak, penghasil tembakau terbesar di Madura dan kualitas terbaik yang diakui internasional adalah tembakau Madura Sumenep dengan varietas Perancak N95,” tandasnya.

Di akhir pernyataannya, Ketua FKPP sekaligus penggiat GAKI menegaskan harapannya secara terbuka.

“Saya sebagai ketua FKPP dan GAKI, sangat berharap penuh kepada para pengusaha lokal yang mayoritas punya pabrik rokok, untuk mengangkat martabat, dan harga tembakau petani Madura khususnya Sumenep, di kisaran harga, 54–64–70–74–80 tiap kilonya,” pungkasnya.

H. Mukmin Tegaskan Komitmen Beli Tembakau Pro-Petani di Sumenep

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

× Advertisement
× Advertisement